Penulis: Arief Hendro Soesatyo | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, JOMBANG– Suasana khidmat menyelimuti Taman Kebonrojo Jombang pada Kamis malam, 4 September, saat Forkopimda Jombang menggelar Tasyakuran dan Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa.
Pemerintah Kabupaten Jombang bekerja sama Forum Rakyat Jombang (FRJ) dan masyarakat lintas agama, dhadiri Bupati Jombang Warsubi, S.H., M.Si., Wakil Bupati Salmanudin, S.Ag., M.Pd., bersama jajaran Forkopimda, tokoh masyarakat, pimpinan ormas dan LSM, serta warga Jombang.
Dalam sambutannya, Bupati Warsubi menyampaikan apresiasi atas kerja sama seluruh elemen masyarakat dalam menjaga Jombang tetap aman, damai, dan tenteram.
Selain sebagai momen doa bersama, acara ini juga menjadi ajang syukuran atas komitmen pemerintah daerah dan DPRD Jombang yang menetapkan penurunan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) untuk tahun 2026.
Bupati menjelaskan, dalam beberapa tahun terakhir ketetapan PBB-P2 (non properti khusus) di Kabupaten Jombang mengalami kenaikan, sebesar Rp 29.088.488.450 pada 2022, naik menjadi Rp 31.551.422.431 pada 2023, bertambah lagi menjadi Rp 39.446.567.854 pada 2024, dan mencapai Rp 43.156.795.606 untuk tahun 2025.
Namun, pada 2026 mendatang, Pemerintah Kabupaten Jombang justru akan menurunkannya menjadi Rp 28.346.828.967.
“Jika dalam beberapa tahun terakhir PBB-P2 terus mengalami kenaikan, maka tahun depan kami akan menurunkannya. Langkah ini diambil agar kebijakan fiskal tidak memberatkan masyarakat,” tegas Bupati Warsubi.
Ia juga menyampaikan bahwa Revisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 13 Tahun 2023 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) Kabupaten Jombang telah resmi ditandatangani pada 13 Agustus 2025. Dengan demikian, penurunan PBB-P2 mencapai sekitar Rp 14,8 miliar.
Pemerintah membuka ruang keberatan bagi warga yang merasa terbebani atas PBB-P2 tahun 2025 dengan mekanisme pengajuan langsung ke Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) atau melalui kepala desa masing-masing.
Kebijakan ini merupakan bukti nyata komitmen Pemkab Jombang untuk mendengar aspirasi rakyat dan menghadirkan kebijakan yang pro-masyarakat.
Bupati Warsubi berpesan agar seluruh pihak mengedepankan musyawarah, menghindari sikap anarkis, dan selalu waspada terhadap provokasi, terutama di tengah derasnya arus informasi di media sosial.
“Mari kita jaga Jombang tetap damai, guyub rukun, adem ayem, serta menjunjung tinggi persaudaraan dan toleransi,” ujarnya.
Doa bersama pun dipanjatkan agar Kabupaten Jombang senantiasa aman, terhindar dari bencana, dan masyarakatnya hidup rukun. Doa juga ditujukan untuk keutuhan dan keselamatan bangsa Indonesia.
“Mari kita songsong masa depan Jombang dengan optimisme, semangat kebersamaan, dan doa yang tak pernah putus. Semoga semua upaya ini diridhoi Allah SWT dan membawa keberkahan bagi kita semua,” tutup Bupati Warsubi.
Sementara itu, Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan juga mengimbau masyarakat yang hadir untuk bersama-sama menjaga kondusivitas wilayah Jombang.
“Mari kita jaga anugerah rasa aman di Jombang. Semoga warga dapat beraktivitas seperti biasa dengan nyaman. Kami yakin Abah Bupati dan Gus Wabup mampu mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh warga Jombang,” jelas Kapolres.
Selain doa bersama, acara tasyakuran ditutup pemotongan tumpeng sebagai simbol rasa syukur dan harapan agar Jombang selalu kondusif, aman, dan warganya hidup rukun dalam keberagaman. **