Penulis: Satwiko Rumekso | Editor: Yobie Hadiwijaya
KREDONEWS.COM, SURABAYA-Eugenie Bouchard, 31, yang sering dianggap sebagai “pemain tenis terpanas di dunia” oleh media, telah mengumumkan pengunduran dirinya setelah National Bank Open di Montreal pada akhir Juli.
National Bank Open, yang dimulai pada tanggal 26 Juli di negara asal Bouchard, akan menjadi turnamen terakhirnya, dan dia telah menerima entri wildcard.
“Kalian akan tahu kapan waktunya. Bagi saya, sekaranglah saatnya. Berakhir di tempat semuanya berawal: Montreal,” tulis Bouchard di Instagram
Lahir pada 25 Februari 1994 di Montreal, Quebec, Kanada, perjalanan tenis Bouchard dimulai di sebuah klub lokal di kota kelahirannya. Ia meraih ketenaran internasional pada tahun 2014, menjadi pemain kelahiran Kanada pertama yang mencapai final tunggal putri di Wimbledon, meskipun kalah dari Petra Kvitova. Pada tahun yang sama, Bouchard juga mencapai semifinal di Australia Terbuka dan Roland Garros, dan sempat naik ke peringkat kelima dunia.
Bakat dan kecantikannya membuatnya mendapat pengakuan, dengan beberapa media, termasuk The Sun , menyebutnya sebagai “pemain tenis terpanas di dunia”.
Bouchard sering dibandingkan dengan ikon tenis lainnya seperti Maria Sharapova dan Ana Ivanovic karena kecantikannya, baik di dalam maupun di luar lapangan. Ia dipuji sebagai pelopor tenis Kanada.
Namun, karier Bouchard mengalami kemunduran setelah ia mengalami gegar otak di AS Terbuka 2015. Sejak itu, ia mengalami kesulitan dengan performa dan cedera, yang menyebabkan penurunan performanya. Selama lima tahun terakhir, Bouchard belum pernah lolos lebih dari babak pertama turnamen Grand Slam.
Meskipun demikian, Bouchard tetap menjadi sosok yang terkenal di dunia tenis dan dunia lainnya. Ia aktif di industri mode dan modeling, serta tetap berpengaruh di media sosial. Forbes menempatkannya di antara 10 atlet wanita berpenghasilan tertinggi pada tahun 2017 dan 2018, meskipun ia gagal mencapai babak keempat Grand Slam selama periode tersebut.
Baru-baru ini, Bouchard telah berpartisipasi dalam beberapa turnamen pickleball profesional, termasuk kemenangan penting atas petenis nomor tiga dunia, Lea Jansen. Setelah pensiun dari tenis, ia berencana untuk fokus pada karier fesyen dan modelingnya, menjadikannya babak selanjutnya dalam hidupnya.***