Penulis: Arief Hendro Soesatyo | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, JOMBANG– Camat Ploso Jombang, Tridoyo Purnomo dan Kepala Desa Losari, Sutrisno, bersama Perkumpulan Titik Nol serta warga Losari, Ploso, Jombang, melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan situs tugu bersejarah Desasscholen (sekolah desa), tempat belajar awal masa kecil Bung Karno, Presiden I Indonesia.
Monumen Tugu Sekolah Desa, menandai bahwa inilah tempat Presiden I Republik Indonesia, Ir. Soekarno, menempuh pendidikan dasar. Acara ini berlangsung di Dusun Rejomulyo, RW 01, Desa Losari, Kecamatan Ploso, Jumat pagi, 25 Juli 2025.
Pembangunan itu setelah dilaksanakan berbagai macam kajian dan penelitian sejarah oleh perkumpulan Titik Nol yang dipelopori oleh Binhad Nurrohmat, telah menemukan setidaktnya lima dokumen sebagai bukti otentik sejarah telah sejarah awal ayah Bung Kung Karno, pindah sebagai guru dari Surabaya ke Ploso Jombang, 28 Desember 1901.
“Kami ingin masyarakat mengetahui bahwa Bung Karno pernah bersekolah di Desa Losari, tepatnya di Sekolah Desa Ploso. Ini menjadi kebanggaan yang luar biasa bagi kami,” ungkap Sutrisno, setelah memasang batu pertama pembangunan situs sekolah desa.

Kepala Desa Losari, Sutrisno, bersama Perkumpulan Titik Nol serta warga Losari, Ploso, Jombang, melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan situs bersejarah Sekolah Desa (Dasasscholen) merupakan sekolah masa kecil Bung Karno, Presiden pertama Indonesia. Foto: Dok/ Binhad Nurrohmat
Pemerintah Desa Losari, Kecamatan Ploso, Jombang menegaskan komitmennya dalam mendukung upaya pelestarian budaya. Salah satunya ditunjukkan melalui keikutsertaan dalam peletakan batu pertama pembangunan Monumen Sekolah Desa, tempat Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, menempuh pendidikan dasar. Acara ini berlangsung di Dusun Rejomulyo, RW 01, Desa Losari, Kecamatan Ploso, Jumat pagi, 25 Juli 2025.
Acara ini digelar sederhana, kegiatan ini sarat makna karena menjadi tanda dimulainya pembangunan Monumen Sekolah Desa yang memiliki nilai historis tinggi. Acara tersebut turut dihadiri oleh tokoh masyarakat, warga Desa Losari, para budayawan, serta Camat Ploso, Tridoyo Purnomo.
Situs Sekolah Desa ini merupakan peninggalan pentin, karena selain menjadi tempat belajar Bung Karno kecil, juga sebagai saksi sejarah ayahnya yang menjadi guru di sana pada masa penjajahan Belanda (sekitar 1901-1907).
Sekolah ini berada di Desa Losari, Kecamatan Ploso, dan diyakini sebagai tempat ayah Bung Karno, Raden Soekeni Sosrodihardjo, mengajar serta tempat Bung Karno menempuh pendidikan dasar awaln.
Kegiatan peletakan batu pertama situs ini merupakan bagian dari upaya pelestarian sejarah Bung Karno di Jombang yang juga melibatkan kirab serta kegiatan edukasi tentang jejak Bung Karno di wilayah tersebut.
Dengan demikian, peletakan batu pertama ini memperkuat komitmen warga Losari dan Ploso dalam melestarikan situs bersejarah Ssekolah Desa sebagai bagian dari cagar budaya dan pengakuan pentingnya warisan sejarah Bung Karno di Jombang.
Peletakan batu pertama ini menjadi simbol penguatan pengakuan jejak sejarah Bung Karno di Jombang. Acara dan tradisi seperti kirab napak tilas dari rumah masa kecil Bung Karno di Gang Buntu Desa Rejoagung, ke situs ini, serta ke lokasi lain yang terkait dengan masa kecil Bung Karno, terus dilakukan warga sebagai bentuk penghormatan dan pelestarian sejarah.
Sekolah Desascholen sendiri merupakan istilah untuk Tweede Inlandsche School, sekolah kelas dua untuk anak pribumi pada masa Hindia Belanda, dan menjadi tempat ayah Bung Karno mengabdi sebagai mantri guru sejak tahun 1901.
Bangunan tua bekas sekolah ini masih ada di Desa Losari dan menjadi bagian penting dari situs sejarah yang akan dilestarikan sebagai cagar budaya di daerah tersebut.
Dengan demikian, peletakan batu pertama ini menandai langkah penting pelestarian dan pengembangan situs Sekolah Desa sebagai warisan bersejarah yang memiliki nilai budaya dan edukasi bagi penerus bangsa.
Titik Nol
Acara itu dihadiri pula tokoh budayawan, penelusur sejarah Bung Karno, Binhad Nurrohmat secara pribadi dalam penelusuran dan pelestarian sejarah Bung Karno di Ploso Jombang. Ia telah melakukan penelusuran sejarah lahir Bung Karno, sejak 2018.
Binhad Nurrohmat dikenal sebagai inisiator “Titik Nol Soekarno” di Ploso dan aktif menunjukkan data serta bukti sejarah terkait masa kecil Bung Karno di wilayah tersebut. Hasil temuannya kemudian menggiring ke arah temua bahwa Bung Karno itu lahir di Ploso, Jombang. Bukan Surabaya, Kediri, Blitar atau tempat lain.
Dasarnya? “Kami telah menemukan dokumentasi otentik, saksi sejarah keluarga yang pernah menolong persalinan Bung Karno bayi. Bahkan keluarga keturunan orang tua yang memotong ari-ari bayi Bung Karno. Ada semua, fotonya juga ada. Jadi ini bukan sekadar klaim,” kata dia.
Atas temuannya itu, Binhad pun berkali-kali menjadi narasumber berbagai macam diskusi sejarah terkait dengan tempat dan tanggal kahir Bung Karno. Ia juga pernah menjadi narasumber dalam diskusi publik mengenai sejarah Bung Karno di Jombang dan berperan penting dalam menguatkan dugaan tempat kelahiran Bung Karno di Ploso, Jombang.
“Saya sampaikan intinya tugu Sekolah Desa di Ploso ini penting bagi Ploso dan Indonesia. Bapak Bangsa kita, Soekarno, pertama kali sekolah di Sekolah Desa di Ploso. Di sinilah Proklamator Kemerdekaan bangsa Indonesia belajar membaca, menulis, dan berhitung. Calistung,” kata dia menjawab Kredonews.com, Minggu 27 Juli 2025.
Selain itu, Binhad Nurrohmat juga memberikan keterangan mengenai sekolah Ongko Losor dan Dessascholen dan posisi ayah Bung Karno, Raden Soekeni, yang mengajar sebagai Mantri Guru di sekolah tersebut pada masa kolonial Belanda.
Jadi, tokoh Binhad memang ada dan memiliki peranan penting dalam upaya pelestarian dan kajian sejarah Bung Karno di Jombang. **