Menu

Mode Gelap

Headline

Bupati Warsubi Luncurkan Pantun Meriahkan Sedekah Dusun Bulak Mojokrapak

badge-check


					Bupati Jombang Warsubi mengiobarkan bendera start tand adimulai atraksi seni budaya pada acara Sedekah Dusun Bulak, desa Mojokrapak, Tembelang, Jombang. Minggu, 22 Juni 2025. Foto : Kominfo Jombang Perbesar

Bupati Jombang Warsubi mengiobarkan bendera start tand adimulai atraksi seni budaya pada acara Sedekah Dusun Bulak, desa Mojokrapak, Tembelang, Jombang. Minggu, 22 Juni 2025. Foto : Kominfo Jombang

Penulis: Arief Hendro Soesatyo  |   Editor: Priyo Suwarno

KREDONEWS.COM- JOMBANG- “Saya merasa senang sekali bisa hadir kembali disini. Tentu saja, rasa kedekatan saya dengan warga Mojokrapak, khususnya uusun Bulak ini. Tetap sama seperti Dulu. Insyaallah tidak berubah.

Tentu kita juga berharap, kegiatan seperti ini bisa terus menjadi sarana untuk mempererat kerukunan, memperkuat kebersamaan, dan menumbuhkan rasa saling peduli antar-warga. Kalau masyarakatnya guyup rukun, Insyaallah pembangunan desa juga akan berjalan lebih lancar.

“Saya juga mohon doa restu dan dukungan dari seluruh masyarakat agar kami dapat terus menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya, sehingga bersama-sama dapat “Mewujudkan Jombang Maju Dan Sejahtera Untuk Semua”.

Ke Pasar Beli Ketupat Lebaran
Dibungkus Rapi Pakai Daun Pandan
Sedekah Dusun Kita Laksanakan
Semoga Penuh Dengan Keberkahan

Acara sedekah dusun  digelar oleh masyarakat Dusun Bulak, desa Mojokrapak, Tembelang, Jombang ini sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen dan rezeki yang diperoleh selama setahun. Kegiatan ini biasanya diisi dengan berbagai ritual adat, doa bersama, serta hiburan rakyat yang melibatkan seluruh warga dusun dan tamu undangan.

Bupati Jombang actuian bersama tim dadak merah reog Ponorogo, pada acara sedekat Dusun Bula, Mojokrapak, Tembelang, Jombang, Minggu 22 Juni 2025. Foto: Kominfo Jombang

Kehadiran Bupati Jombang dan Ketua TP PKK Kabupaten Jombang menunjukkan dukungan pemerintah daerah terhadap pelestarian budaya lokal dan pemberdayaan masyarakat desa.

Mereka juga memberikan sambutan serta ikut berpartisipasi dalam kegiatan sebagai bentuk apresiasi atas kekompakan dan semangat gotong royong warga Dusun Bulak.

Dadak Merak adalah salah satu seni tradisional khas Ponorogo yang sering ditampilkan dalam berbagai acara adat sebagai simbol kegembiraan dan keharmonisan komunitas.

Kehadiran Dadak Merak dalam Sedekah Dusun ini menambah semarak dan keceriaan, sekaligus memperkuat nilai kebersamaan dan gotong royong warga Dusun Bulak dalam melestarikan warisan budaya leluhur mereka.

Kepala Desa Mojokrapak, Slamet Santoso, dalam acara Sedekah Dusun di Dusun Bulak, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk rasa syukur masyarakat atas limpahan rezeki dan hasil panen selama setahun.

Ia menekankan pentingnya menjaga tradisi ini sebagai wujud kebersamaan dan pelestarian budaya lokal. Slamet Santoso juga mengapresiasi partisipasi seluruh warga dan dukungan pemerintah daerah yang hadir dalam acara tersebut, berharap semangat gotong royong dan kekompakan warga terus terjaga demi kemajuan Desa Mojokrapak.

Slamet Santoso, Kepala Desa Mojokrapak, memandang acara Sedekah Dusun sebagai tradisi yang sangat penting karena menjadi wujud rasa syukur masyarakat atas limpahan hasil panen dan rezeki yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Ia menekankan bahwa acara ini tidak hanya mempererat solidaritas dan kebersamaan warga melalui gotong royong, tetapi juga melestarikan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang diwariskan oleh leluhur.

Menurut Slamet Santoso, tradisi sedekah dusun mengandung nilai sosial yang kuat, seperti solidaritas, toleransi, dan rasa kebersamaan yang menjadi fondasi penting dalam kehidupan bermasyarakat di Desa Mojokrapak.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya kita dapat berkumpul dalam acara Sedekah Dusun Bulak ini dengan penuh kebahagiaan dan rasa syukur.

Saya sangat mengapresiasi dan mendukung terselenggaranya acara ini sebagai wujud pelestarian budaya dan tradisi lokal yang sangat bernilai. Sedekah Dusun bukan hanya sekadar ritual adat, tetapi juga menjadi sarana mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan antarwarga.

Tradisi ini mengajarkan kita untuk selalu bersyukur atas segala nikmat dan rezeki yang diberikan Tuhan, sekaligus menjadi momentum memperkuat semangat gotong royong dalam membangun desa yang lebih maju dan sejahtera.

Saya berharap kegiatan seperti ini terus dilestarikan dan dijaga oleh generasi muda agar budaya dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya tidak hilang ditelan zaman.

Terima kasih kepada seluruh warga Dusun Bulak dan Desa Mojokrapak atas kerja keras dan semangatnya, serta kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini.

Semoga Allah SWT selalu memberkati kita semua dengan kesehatan, keselamatan, dan kemakmuran.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Apakah Anda ingin saya buatkan versi yang lebih singkat atau resmi?

Susunan acara Sedekah Dusun di Dusun Bulak, Desa Mojokrapak, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang pada Minggu, 22 Juni 2025 umumnya meliputi rangkaian kegiatan sebagai berikut:

Persiapan dan Penghiasan Lokasi
Masyarakat mempersiapkan berbagai perlengkapan seperti nasi tumpeng, kue-kue tradisional, buah-buahan, dan hidangan lainnya sebagai simbol rasa syukur.

Diawali sambutan dari Kepala Desa Mojokrapak, tokoh masyarakat, dan pejabat yang hadir, termasuk Bupati Jombang dan Ketua TP PKK Kabupaten Jombang. Doa bersama dipanjatkan sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen dan rezeki yang diterima warga.

Masyarakat bersama-sama menikmati hidangan yang telah disiapkan, seperti nasi tumpeng dan kue tradisional, sebagai bagian dari ritual sedekah bumi.

Acara diwarnai dengan penampilan seni budaya seperti Dadak Merak Ponorogo, kuda lumping, dan musik gambus Islami yang menambah semarak dan kebersamaan warga.

Acara diakhiri dengan ucapan terima kasih dari panitia dan harapan agar tradisi ini terus dilestarikan demi memperkuat kebersamaan dan pelestarian budaya lokal.

Seluruh rangkaian acara ini mencerminkan semangat gotong royong dan rasa syukur masyarakat Dusun Bulak atas limpahan rezeki dan hasil panen yang diperoleh selama setahun.

Acara Sedekah Dusun Bulak di Desa Mojokrapak, Jombang, memiliki keistimewaan sebagai tradisi turun-temurun yang sarat makna syukur, kebersamaan, dan pelestarian budaya lokal. Berikut beberapa hal yang membuat acara ini istimewa:

Sedekah Dusun ini merupakan ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan hasil panen dan rezeki, sekaligus penghormatan kepada para leluhur yang telah membuka dan menjaga tanah Dusun Bulak.

Acara ini menjadi momen penting untuk mempererat solidaritas dan kekompakan warga melalui kerja sama dan partisipasi aktif dalam persiapan dan pelaksanaan acara.

Selain ritual doa dan selamatan, acara ini dimeriahkan dengan kesenian tradisional seperti Dadak Merak Ponorogo, kuda lumping, pengajian umum, dan musik gambus Islami yang menguatkan identitas budaya masyarakat Dusun Bulak.

Sedekah Dusun juga memberikan dampak positif bagi pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) di wilayah tersebut serta menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam melestarikan budaya dan tradisi positif.

Acara ini murni hasil gotong royong warga yang dibiayai melalui patungan dan sumbangan sukarela, tanpa bergantung penuh pada dana pemerintah, sehingga menunjukkan kemandirian dan semangat kolektif masyarakat.

Doa dan Harapan untuk Kesehatan dan Keberkahan
Dalam acara ini, Bupati Jombang juga mendoakan agar warga Dusun Bulak senantiasa diberi kesehatan, keberkahan, dan tetap kompak, menambah nilai spiritual dan kebersamaan dalam acara.

Dengan kombinasi nilai religius, sosial, budaya, dan ekonomi, Sedekah Dusun Bulak menjadi acara istimewa yang mengikat warga dalam harmoni dan rasa syukur yang mendalam. **

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

BBM Etanol 10 Persen, Harga Harus Lebih Murah, Namun Tetap Saja Rugi

14 Oktober 2025 - 16:04 WIB

Bupati Lantik Pengurus Baznas: Jalankan Penuh Ikhlas dan Bertanggung Jawab

14 Oktober 2025 - 15:08 WIB

Petrokimia Perkenalkan Pemupukan Petro Spring, Gunakan Drone 8 Jam Rp 6 Juta

14 Oktober 2025 - 14:23 WIB

Kepsek Tampar Siswa Ketahuan Merokok, Orang Tua Lapor Polisi 630 Pelajar Demo

14 Oktober 2025 - 12:39 WIB

Prabowo Hapus PIK 2 dari Daftar Proyek Strategis Nasional, Saham Langsung Anjlok!

14 Oktober 2025 - 11:51 WIB

Ian Douglas Martin Penulis Buku Politik Jatah Preman: Isinya Bikin Merinding

14 Oktober 2025 - 10:58 WIB

Nvidia DGX Spark Superkomputer AI Operasi 1.000 Triliun/Detik, Harga Rp 67 Juta

14 Oktober 2025 - 10:03 WIB

Film Getih Ireng, Kala Pasangan Titi Kamal dan Darius Sinathrya Diteror Kakek Misterius

13 Oktober 2025 - 20:10 WIB

HomeShowBizFilm Titi Kamal dan Darius Sinathrya Reuni Usai 20 Tahun Pisah di Film Getih Ireng, Tayang 16 Oktober 2025 Titi Kamal dan Darius Sinathrya dipertemukan kembali dalam film Getih Ireng yang akan tayang pada 16 Oktober 2025. Hosana Solagracia Sifra Oleh Hosana Solagracia Sifra Diterbitkan 12 Oktober 2025, 17:00 WIB 1 Komentar Share Copy Link Batalkan Getih Ireng Perbesar Film Getih Ireng yang diperankan oleh Titi Kamal dan Darius Sinathrya akan tayang pada 16 Oktober 2025. (Foto: Dok. Hitmaker) Jadi intinya... Film "Getih Ireng" adaptasi thread @JeroPoint, rilis 16 Oktober. Titi Kamal dan Darius Sinathrya reuni setelah 20 tahun di film ini. Film ini bukan hanya horor, tapi tentang integritas keluarga dan obsesi wanita. Liputan6.com, Jakarta - Hitmaker Studios kembali dengan film terbaru Getih Ireng yang diangkat dari cerita thread terseram karya JeroPoint. Cerita ini dikemas menjadi film yang akan membuat para penonton tegang sekaligus emosional. Disutradarai Tommy Dewo dan diproduseri Rocky Soraya, Getih Ireng menceritakan pasutri bernama Pram dan Rina yang baru nikah lalu menantikan kehadiran buah hati. BACA JUGA: Gaya Rambut Poni Lempar Darius Sinathrya Saat Syuting Film Getih Ireng, Klimis dan Diminta Berkumis Getih Ireng dibintangi Titi Kamal, Darius Sinathrya, hingga Sara Wijayanto. Film ini menandai reuni Titi Kamal dan Darius Sinathrya setelah 20 tahun pisah. Pada 2005, keduanya pernah membintangi sinetron Hantu Jatuh Cinta. Titi Kamal senang akhirnya bisa adu akting lagi dengan Darius Sinathrya. “Aku senang banget bisa bekerja sama dengan Darius. Dia sangat open untuk kita diskusi supaya menemukan chemistry yang tepat sebagai pasangan suami istri,” kata Titi Kamal. 2 dari 4 halaman Bertemu Kembali Setelah 20 Tahun Getih Ireng Perbesar Titi Kamal, Darius Sinathrya, dan Sara Wijayanto, para pemain film Getih Ireng.

Tolak Enam Atlet Senam, Israel Gugat Indonesia ke Peradilan CAS di Swiss

13 Oktober 2025 - 19:03 WIB

Trending di Headline