Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga
KREDONEWS.COM, PRADESH- Tas Hermès dikenal sebagai simbol kemewahan dan status. Dibuat dengan tangan oleh pengrajin terampil di Prancis, tas ini menggunakan bahan kulit berkualitas tinggi dan memiliki desain elegan yang tak lekang waktu.

Model paling ikoniknya, seperti Birkin dan Kelly, sering memiliki daftar tunggu panjang dan nilai jual kembali tinggi. Harganya sangat mahal, mencerminkan eksklusivitas dan kualitas pengerjaan. Cocok untuk kolektor mode atau mereka yang mencari investasi fesyen jangka panjang.
Ternyata Hermes punya strategi pemasaran yang unik.menggunakan empat taktik pemasaran terkenal dengan cara yang sangat tidak konvensional. Berikut penjelasan lengkapnya
1. Dari Mulut ke Mulut: Tas Hermès sebagai Simbol Status dan Warisan
Memiliki tas Hermès adalah kunci untuk diterima di kalangan masyarakat kelas atas, di mana tas ini menjadi semacam mata uang warisan yang bernilai tinggi. Ada dua konsep kemewahan yang berbeda: sebelum mengetahui tas Hermès dan setelah mengetahuinya. Hermès menggabungkan investasi dalam membangun hubungan dengan klien dan menciptakan potensi warisan yang otentik, sehingga mereka tidak pernah membutuhkan iklan tradisional untuk mempromosikan tas mereka.
Kesuksesan Hermès sangat dibantu oleh rekomendasi dari mulut ke mulut, karena tas ini menjadi favorit selebritas, pewaris, dan wanita kaya di seluruh dunia. Di kalangan elit, bentuk khas dan kunci ramping tas Hermès langsung dikenali sebagai simbol status. Bahkan, jika ada anggota keluarga yang sudah memiliki tas Birkin atau Kelly, kemungkinan besar Anda bisa mendapatkannya dari toko, meskipun tas ini sangat langka dan tidak selalu tersedia sesuai keinginan.
2. Pemasaran Influencer: Kualitas dan Kesesuaian Merek Lebih Penting daripada Kuantitas
Dua tas ikonik Hermès, Birkin dan Kelly, dinamai berdasarkan influencer nyata yang memiliki hubungan erat dengan merek tersebut. Hal ini menjadi praktik umum di merek mewah lain, seperti ‘The Alexa’ oleh Mulberry dan sepatu ‘Kate’ oleh Louboutin.
Namun, Hermès adalah pelopor dalam hal ini. Pilihan Hermès bukan hanya megabintang biasa; misalnya, meskipun Marilyn Monroe adalah aktris paling terkenal saat itu, Hermès memilih Jane Birkin yang dikenal dengan gaya Prancis santainya dan kisah hidup yang sesuai dengan nilai warisan merek. Ini menunjukkan bagaimana Hermès membangun cerita dan nilai warisan yang melekat pada produk mereka, bukan hanya sekadar popularitas semata.
3. Pemasaran Kelangkaan: Daftar Tunggu hingga Bertahun-tahun
Hermès menguasai strategi pemasaran kelangkaan dengan sengaja membatasi produksi tas ikonik seperti Birkin dan Kelly, sehingga pasokan dianggap sangat terbatas.
Mereka bahkan tidak pernah mengungkapkan jumlah produksi tahunan, menciptakan aura eksklusivitas tinggi. Jika ingin membeli tas Hermès, Anda tidak bisa memastikan warna, desain luar dan dalamnya, atau berapa lama waktu pengirimannya.
Beberapa pelanggan menunggu 8-9 bulan, sementara yang lain bisa menunggu hingga 6 tahun. Model standar pun hanya tersedia untuk pelanggan yang sudah memiliki sejarah dengan merek tersebut. Dengan cara ini, Hermès menjaga citra eksklusivitas dan kelangkaannya secara menyeluruh.
4. Pemasaran Hubungan: Membuat Pelanggan Menjadi Bagian dari Cerita Hermès
Berbeda dengan toko biasa yang langsung menjual produk kepada siapa saja, Hermès menilai apakah pelanggan layak mendapatkan tas pilihan mereka berdasarkan sejarah pembelian dan hubungan jangka panjang dengan merek.
Hermès memiliki departemen hubungan klien yang besar dengan asisten penjualan khusus yang bertugas membina hubungan langgeng dengan pelanggan. Pelanggan harus membeli produk lini reguler terlebih dahulu untuk membangun rekam jejak sebelum bisa mendapatkan tas ikonik seperti Birkin. Hermès sangat menghargai hubungan jangka panjang ini dan ingin pelanggan benar-benar memahami nilai warisan merek, yang menjadi salah satu kriteria utama dalam penjualan tas mereka. Cerita dan hubungan ini menjadi bagian penting dari pengalaman memiliki tas Hermès.
Dengan menggabungkan keempat taktik ini—mulut ke mulut, pemasaran influencer yang selektif, kelangkaan produk, dan pemasaran berbasis hubungan—Hermès berhasil menciptakan merek yang bukan hanya produk mewah, tetapi juga simbol status dan warisan yang dihargai secara global.***
1 Komentar